Kamis, 30 Oktober 2014

Tomorrow..

Tomorrow.
There will be a new war.

I faced in the one of every troubles in this world.
Troubles when you got in the University.

So far, I don't know what i have to do.

Monday, there will be a mid-term exam. Financial Accounting.
The trouble is not about i face a mid-term like this. But, it's about...

Financial Accounting will be at 4 SKS!!!!

Allah bless me, please. Take me out of this confuses. -__-

I have already made my parents got a shock when they looked at my Business Communication score.
And now?

Hhh... Will i make the sam fault? Let me do it as best as Ya Allah.
There is a will, there is a way. Okay! :''''')

Cambuk kesuksesan

INGET, ANNA LHATIFAH!!!

Usaha terus.
Ini kesempatan.

Kegagalan itu...
cambuk kesuksesan.

Orang sukses,
bukan cuma jabatan.

Tapi persiapan perang.
Melawan dunia
dan ketakutan.

Sabtu, 25 Oktober 2014

I remember

I remember.

When we were in the first meeting.
When we looked at each other.
When we were showing our smile by face to face.

I remember.

When you called me before leaving the school.
You touched my hand and tried to not let me go.

I remember.

When you accompanied me to go home.
When you said good bye to me before leaving my house.

I really remember with this one special thing for us (except you).

I remember.

When i spoke up my mouth to say three important words for everyone in this world.
Three words that illustrate every thing and every acts.
Three words that make us fly to the sky.
And three words that can replace poop as to be a chocolate.

"I love you."

I remember.

When i have just been brave to talk to you.
When you had a look at me.
When you rolled you eyes so shocked.

I remember too.

When you said "Are you joking?"
When you made me sure that i am in joke.
When you laughed so funny.

You know,
You make hurt to mu hearth
You know,
I just wanna say that "I don't want to know you anymore"
You know,
You have killed me slowly!!!!


@annaltf
(Just for fun)

It's about the first child

It is about the first child.

Sometimes,
when you're going to catch your dream
It hasn't yet realized just because of a fear.

We never know, it will be coming.
      

But, the first child will always try to be a good child
With make brother or daughter can catch their dreams.

Make our self to get from our dream out just because of
struggling your brother's or daughter's dreams.

I know it is hard to be the first child.
But make it better and make people around you feel happy
Whether you are in not so good. :')


Allah never ever give you the worst.
There will be a miracle for someone
is going to be more patient. Aamiiin.






@annaltf

Thanks for belongs to me

My beloved Allah,
No more than anything
I'm just going to make a wish
I know that i don't have anything,
I know that i cannot do any more,
And i aware that i am only an ordinary girl
who will be a future dream from parents

I'll try Ya Allah,
Please give me the best challenges
to prepare the war that being happen.
If i can't, give me so so many patience
and another way to go it out.



Your faithfully,
@annaltf  ^.^

International Woman Day by Princeton Class

"As we know that, there are so many women heroes in this world. So many women can replace what man does usual. They trough the way even the way is difficult. Just because of the passion. And they always believe that they can, that they strong, even so many people make them down."

Group 1 (Princeton)
#InternationalWomanDay

ACCESS - CCE Indonesia
U.S Embassy

Kamis, 29 Mei 2014

Aku pasti bisa! Bersabarlah~

Ya Allah. Aku berjuang dari kelas 10 SMK untuk pendidikan. Mengajar di salah satu bimbel di Jakarta hingga sekarang. Aku senang Ya Allah. Alhamdulillaaaah.

Yang aku takutkan hanyalah kuliahku. Aku diterima melalui jalur Undangan/SNMPTN di salah satu PTN dengan jurusan Pend. Teknik Mesin. Memang itu pendidikan. Tapi itu mesin.

Sebenarnya, aku ingin sekali bisa masuk jurusan Hubungan Internasional atau Manajemen Pendidikan. Ya, benar. Aku ingin menjadi seorang Duta Besar Indonesia dalam bidang Pendidikan. Itu mimpiku saat ini dan nanti Ya Allah.

Aku ingin ikut SBMTN, namun...pilihanku memang jauh. Di Depok. Orangtuaku meragukan aku kuliah di sana. Jauh dari beliau. Itu pesan wanita paruh baya dengan usianya yang genap 47 tahun bulan November nanti.

Orangtuaku selalu berpesan menyuruhku agar aku kuliah dekat rumah. Aku ingin nekad, namun mungkin Allah memang membiarkan aku menjaga mereka sembari kesibukan masa mahasiswaku nanti.

Pada saat tes SBMPTN (17 Juni 2014) nanti, itu bertepatan dengan daftar ulang SNMPTN di kampus itu. Waktunya juga mepet mepet gitu. Sedih. Pasti!

Dua bulam aku berjuang untuk SBM, dan sampai pengumuman SNMPTN inipun aku masih ingin bisa berjaung SBM dengan pilihan pertama kampus di Depok itu. Tapi...aku dihantui dengan pesan orangtuaku juga.

Aku adalah anak pertama daei tiga bersudara pasangan suami istri yang saat ini usia mereka sudah lebih kepala empat. Ayahku (biasa dipanggil Abah) bekerja sebagai pengangguran dan ada usaha warung sederhana jajanan anak-anak di depan rumahku. Ibuku (biasa dipanggil Ummi) berjualan gorengan setiap pagi dan dititipkan ke orang-orang.

Aku masih memiliki adik-adikku yang saat ini ada yang masih SMP dan adapula yang mau masuk SMA/K. Hmm, bertambahlah biaya yang harus orangtuaku tanggung. Aku harus mengalah.

Sejak Januari 2014, aku mencari-cari info beasiswa S1 di semua sudut kota. Aku ikut seleksi, namun tiga kali aku gagal di hasil tesnya. Sampai aku diterima di kampus itu melalui jalur SNMPTN/Undangan yang diseleksi melalui nilai rapor.

Alhamdulillah nilai rapotku mampu membantu kelemahanku di tes-tes yang biasa ada ketika masuk PTN. Aku dari SMK. Jadi semaksimal mungkin aku belajar IPS, pelajaran yang paling sulit nyangkut di otakku. Tapi mau bagaimana kalau Allah memang ngasih kemampuan kita sampai di situ?

Iya sih katanya enak. Namun tetap saja bagiku kurang lezat. Kaya sayur asem yang kurang asem. Hambar.

Aku jurusan mesin. Sedangkan passion-ku di bidang pendidikan dan sosial. Aku senang bisa hidup dan interkasi langsung dengan sosial. Terutama aku senang dengan pendidikan baik itu mengajar ataupun belajar. Yang jelas pendidikan.

Tujuanku agar pendidikan di Indonesia dapat menjadi cerminan bagi negara lain walaupun sedikit demi sedikit nantinya dapat menginjak peringkat 3 terbaik di dunia. Aamiiin.

Duta Besar Indonesia. Ya. Mimpi terbesarku setelah dapat membayar hutang-hutang orangtuaku dan memberangkatkan mereka pergi haji. SubhanAllah aamiiin Ya Allah. Semoga ini benar-benar dapat terwujud. Aamiin.

Serta semoga aku mampu mendirikan sekolah dan perpustakaan gratis untuk mereka yang masih malas dan bosa dengan pendidikan di Indonesia. Semoga aku dapat menaklukannya. Aamiiin Ya Allah

Aku memang tidak mampu dalam finansial, tapi alhamdulillah aku mendapat peringkat rata2 UN terbaik di sekolahku. Setidaknya satu senyuman mampu kubuat untuk kedua orangtuaku.

Lalu saat ini, aku akan menjalani masa mahasiswiku. Aku harap, aku dapat kuliah di kampus itu denga full beasiswa S1 dan bisa ikut program akselerasi. Aamiin.

Serta yang terpenting, aku bisa mengikhlaskan mimpi yang tertunda itu. Suatu hari nanti, pasti akan bertemu apabila memang jodohnya. Pasti. Percayalah dan terus bersabar. :)

Aku ingin menuruti apa kata orangtuaku dahulu, aku belum mau kehilangan mereka. Sesunghuhnya setibghi apapun mimpimu kalau tanpa restu orangtua pasti akan hambar pula rasanya kaya sayur asem itu.

Teruntuk pejabat negariku tercinta Indonesia, izinkan aku anak pengangguran dan tukang gorengan ini bisa menjadi Duta Besar Indonesia dalam bidang Pendidikan Nasional. Aku harap. Aamiiin. :')

anna_lhatifah@ymail.com
Jakarta (29/5/14)