Minggu, 11 Agustus 2013

Di Rumah Saja


Libur Ramadhan kali ini, saya dan keluarga hanya di rumah saja. Hal ini dikarenakan sekitar sebulan lalu tepatnya sebelum Ulangan Akhir Semester 4, kami sudah pulang kampung atau yang kerap disapa “mudik” ke kemapung halman kami di Kutoharjo, Jawa Tengah.
Memang suatu ketidak nyamanan pulang kampung jelang Ulangan, terbagi dua pikiran Eyang Putra dan pelajaran sekolah. Tapi ini adalah amanah dari Eyang Putra bahwa Bapak paruh baya itu menyuruh orangtua saya singgah di kampungnya sesegera mungkin dan membawa anak-anaknya. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, maka dari itu kami bergeralah ke kampung hingga tiket sudah dipesan usai beliau menelpon kami tepatnya sebulan lalu dari keberngkaatan kami.
Selama Ramadhan masih berjalan sebelum datangnya lebaran, sebagian besar putaran jarum jam saya, hanya saya gunakan untuk meeting antar OSIS se-Jakarta Timur untuk membicarakan kelanjutan Program Kerja kami. Jarang di rumah? Yap betul. Itu sudah menjadikan kebiasaan saya setiap harinya walau sedang beraktivitas normal. Sering kali, sepulang sekolah bila ada meeting, tetap saya hadiri dikarenakan amanah jabatan saya cukup tinggi disini. Alhamdulillah, memang saya sangat bersyukur dapat terpilih didalamnya. Tapi inilah resiko yang harus saya emban.
Sekarang lebaran hari kedua. Yap betul, saya benar-benar tidak kemana-mana. Hanya menerima beberapa sanak sudara yang memang tinggal di Jakarta. Bertambahlah penderitaan saya karna kue lebaran ludes habis di lebaran hari pertam, begitupun dengan ketupat sayur dan opor sayurnya. Miris melihat jajaran toples-toples kosong diatas meja.
Lapar? Yaiyalah. Bosan? Apalagi. Terus apa yang harus saya lakukan?
Tak lama setelah terlintasnya pikiran itu, saya bergegas ngubek-ngubek semua buku pelajaran di lemari. Saya cari semua THR sekolah satu persatu. Dan pada akhirnya saya mengutuskan untuk belajar saja sambil mengisi kekosongan hari libur saya. Hingga saya mendapati tugas dari Pak Karno ini.
Sempat bingung ingin menuliskan judul apa dan apa yang harus dituangkan pada lembar ini karna memang kisah liburan saya tidak begitu bahagia dan indah seperti teman-teman lain yang mungkin sekarang sedang ciuman dengan sapinya, becek-becekan di sawah atau membelanjakan uang lebarannya. Tidak bagi saya. Finally, saya mulai menuangkan judul saya dengan “Di Rumah Saja” karna memang saya ya di rumah saja. Iya kan? J

0 komentar:

Posting Komentar